Breaking News

Pertanyaan di Balik Kembali Maraknya Tambang Ilegal di Perairan Batu Hitam, Siapa Dalangnya?



Babel jejak kasus.id

Belinyu (Bangka) - Sepertinya larangan maupun himbauan dari para pihak yang berwewenang dalam memberantas aktifitas pertambangan Ilegal di perairan Batu Hitam, Mengkubung, Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu, Bangka Selatan, yang baru saja di tertibkan pihak keamanan gabungan dari personil Polsek Belinyu, Satpolair Polres Bangka, Ditpolairud Polda Babel dan Posmat TNI AL Belinyu pada beberapa waktu lalu sekitar tangal 30/12- 2023, lalu.

Sejak adanya penertiban tersebut, situasi dan kondisi di perairan Batu Hitam, Mengkubung terlihat sepi dari aktifitas para penambangan Ilegal.

Namun terpantau saat ini, aktifitas penambangan di perairan Batu Hitam, mengkubung, kembali ramai dengan aktifitas penambangan TI yang mengunakan Ponton, yang diperkirakan ada ratusan.

Berdasarkan pantauan tim media ini dilapangan (Rabu, 21/02-2024) bahwa aktifitas yang kembali marak ini, tidak mungkin di lakukan kalau tidak adanya campur tangan pihak - pihak atau Oknum yang mempunyai kewenangan dan kepentingan disitu. 

Ini dapat dibuktikan dengan rekam jejak yang sudah di paparkan awal oleh penulis, dimana area tersebut sudah pernah di lakukan penertiban, lantas pertanyaannya, kenapa sekarang beraktifitas lagi?? 

Dari hasil investigasi dan wawancara tim dengan beberapa narasumber masyarakat yang meminta  namanya untuk dirahasiakan demi keamanannya, menyatakan bahwa mereka masyarakat yang tinggal di wilayah perairan Batu Hitam dan berprofesi sebagai Nelayan merasa resah dengan kembali maraknya aktifitas penambangan ilegal yang menurut mereka, entah siapa dalang dibalik ini semua dan sangat meresahkan karena menganggu aktifitas mereka sebagai Nelayan untuk mencari Nafkah.

" kami sangat heran, kenapa bisa ada lagi ponton - ponton yang bekerja, kan kemaren tim gabungan sudah menertibkan, yaa beginilah kalau hukum dan aturan di Negeri ini tidak dijalankan secara terbuka, kami sekarang susah mau mencari nafkah" pungkasnya.

Warga itu juga menyampaikan kekecewaan terhadap oknum perangkat setempat  yang ada di wilayah Belinyu, yang terkesan tidak transparan dan menutupi dari masyarakat keadaan yang sebenarnya.

" Kami kecewa dengan hukum disini, hukum disini lebih berpihak kepada para penambang yang banyak uang, sehingga kami rakyat yang pnya kepentingan sebagai nelayan tidak dipikirkan,” sesalnya.

Disampaikan bahwa pada saat ditertibkan beberapa bulan lalu itu sudah tidak ditemukan lagi adanya aktifitas penambangan dilokasi yang merupakan wilayah tangkap nelayan tersebut, dan sudah terlihat bersih tanpa ada satu ponton tambang ilegal berada di perairan tersebut, pada kenyataannya sekarang malahan ramai dengan ratusan ponton yang kami sebagai masyarakat disini tidak tahu dari mana, ucapnya.

Lain keterangan dari Narasumber lainnya, dimana disampaikan bahwa aktifitas penambangan ilegal itu di koordinir oleh salah satu perangkat Desa.

“Saya dengar sih dari awal kalau semua ponton-ponton ini binaan Oknum, ada sekitar 200 lebih ponton,” Kata narasumber kepada wartawan.

Tim berupaya untuk menklarifikasi kepada oknum yang disebut serta pihak keamanan di wilayah tersebut, namun sampai berita ini diterbitkan, belum satupun oknum yang melakukan klarifikasi.

Diharapkan kepada pihak - pihak yang mempunyai kewenangan agar segera mengambil langkah tegas dan terukur dalam menyikapi keresahan masyarakat perairan Batu Hitam, Mengkubung, terlebih kepada pihak Polsek Belinyu serta PolAirud Polda Babel agar kiranya mengambil tindakan tegas, tanpa pandang buluh. (Penulis : Romi, Publisher : Lapor Pak )

© Copyright 2022 - KRIMSUS